This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, May 30, 2010

Antara Doktor dan Mat Rempit

Sebagai seorang doktor yang tugasnya menyelamatkan nyawa manusia,tentulah
saya merasa bangga dengan profesion saya ini. Sememangnya inilah cita-cita
sebenar saya selama ini. Etika dan sikap profesionalisme sering saya
amalkan. Apatah lagi saya juga seorang pensyarah di Pusat Pengajian
Perubatan di salah sebuah universiti terkemuka. Saya sering menanamkan dan
menekankan aspek insaniah dalam diri bakal-bakal doctor yang merupakan
pelajar saya.

Suatu hari yang ditakdirkan Allah, saya di ajar tentang suatu nilai yang
saya terlupa oleh seorang mat rempit.

Saya menoleh jam loceng saya. "Ah....baru 3am dan saya baru terlena hanya
2jam sahaja." Tapi,apakan daya kerana tugas,saya terus mencuci muka dan
terus menggapai kunci kereta saya. Inilah rutin seorang doltor yang kita
kenali sebagai `on call`.

Setelah memecut kenderaan saya,akhirnya saya tiba di bilik kecemasan. Ada
satu kes kemalangan. Seorang penunggang cedera parah dan pemboncengnya
meninggal dunia di tempat kejadian.

"Tolong doktor..Tolong selamatkan kawan saya," rayu seorang lelaki muda
berseluar jean yang koyak dibahagian lututnya. Inilah trend pakaian mat
rempit. Setelah 4 jam dibilik pembedahan,mangsa berjaya diselamatkan dan
kaki kanannya terpaksa dipotong. Entah mengapa hari itu,terlintas bisikan
syaitan dalam hati saya yang menyatakan`you deserve to get it`.
Astaghfirualallahal azim, sebagai seorang doktor,saya tidak harus
meletakkan prejudis saya sebagai prioriti dalam merawat pesakit. Melihat
pesakit saya dari sudut siapa dia sebenarnya adalah salah. Hal ini kerana,
dalam merawat dan meyelamatkan pesakit,nyawa setiap manusia begitu bernilai
walaupun pada pandangan kita atau sesiapa,dia bukanlah apa-apa.

Keesokan harinya,saya pulang dari hospital agak lewat malam. Kepenatan
benar-benar menyebabkan saya tidak sabar untuk tiba di rumah.

"Ah....lampu merah pula!!" Maka saya terus menekan pedal brek dan menunggu
giliran sambil mata saya tertumpu pada suatu peristiwa yang menarik. Saya
melihat seorang lelaki yang koyak jeannya dilutut menunggang dengan laju
melanggar lampu merah tanpa rasa bersalah. Dalam hati saya berdetik "sah
mat rempit lagi. Tak ada kerja lain ke selain menyusahkan orang lain."
Tiba-tiba saya melihat pemuda itu berhenti,menongkat motornya dan berjalan
kedepan.

Saya benar-benar malu pada diri saya sendiri melihat pemuda itu mengambil
bangkai kucing yang saya kira baru saja dilanggar petang
tadi,mengalihkannya ke tepi jalan agar tidak dipijak hina oleh kenderaan
lain.

"Allahuakbar."

Saya benar-benar tersedak dengan bisikan hati kecil sendiri. Saya rasakan
diri ini sangant mulia apabila menyelamatkan nyawa manusia,tapi tidak
terlintas dan tidak sanggup membela bangkai binatang itu padahal ia juga
suatu nyawa yang harus dihargai dan dimuliakan. Sedangkan dia seorang mat
rempit yang mungkin tidak menghargai nyawanya sendiri boleh meletakkan
nilai harga nyawa seekor binatang pada aras yang tinggi. Sesungguhnya Tuhan
sedang mengajar saya sesuatu.

Sesungguhnya saya telah belajar sesuatu dari seorang mat rempit. Kemuliaan
seseorang itu bukan terletak pada berapa besar dan tingginya jasa dan
sumbangan pada sesuatu tetapi dinilai dari berapa besar seseorang itu
mengerti makna kewujudan sesuatu dan menghargai.

Ini bukan kisah yang memberi pengajaran bahawa kita juga boleh menjadi
mulia walaupun seorang mat rempit,lantas menanam cita-cita untuk menjadi
kaki rempit. Namun cerita ini membawa pengajaran bahawa kita tidak boleh
terlalu berbangga dengan diri sendiri dan membiarkan prejudis membezakan
diri kita dengan golongan lain. Sikap prejudis akan mengurangkan etika dan
meruntuhkan sikap profesinalisme yang ada dalam diri kita..

SUARA YANG DIDENGAR MAYAT

SUARA YANG DIDENGAR MAYAT

Yang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga hal yaitu;

1. Keluarga
2. Hartanya
3. Amalnya

Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal Bersamanya yaitu;
1. Keluarga Dan Hartanya Akan Kembali
2. Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.


Maka ketika Roh Meninggalkan Jasad
...Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik, 'Wahai Fulan Anak Is Fulan..
· - Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang Meninggalkanmu
· - Apakah Kau Yang Telah Mengumpul Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah Mengumpulmu
· - Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu
· - Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menguburmu.'

Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan
....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, 'Wahai Fulan Anak Is Fulan...
· - Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Terkulai Lemah
· - Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara
· - Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa
· - Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Raib Tak Bersuara'

Ketika Mayat Siap Dikafan
...Suara Dari Langit Terdengar Memekik,'Wahai Fulan Anak Is Fulan
· - Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha
· - Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah
· - Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal
· - Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya
· - Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan.'

Ketika Mayat Diusung
. ....
Terdengar Dari Langit Suara Memekik, 'Wahai Fulan Anak Is Fulan..
· - Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan
· - Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Taubat
· - Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat.'

Ketika Mayat Siap Disholatkan
....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, 'Wahai Fulan Anak Is Fulan..
· - Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat
· - Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik
· - Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk.'

Ketika Mayat Dibaringkan Di Liang Lahat
......
Terdengar Suara Memekik Dari Langit,'Wahai Fulan Anak Is Fulan....
· Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini
Wahai Fulan Anak Is Fulan...
· -
Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis
· -
Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka
· - Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa.'

Ketika Semua Manusia Meninggalkannya Sendirian
... ..
Allah Berkata Kepadanya, 'Wahai Hamba-Ku.... .
· Kini Kau Tinggal Seorang Diri
· Tiada Teman Dan Tiada Kerabat
· Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..
· Mereka Pergi Meninggalkanmu. ... Seorang Diri
· Padahal, Karena Mereka Kau Pernah Langgar Perintahku
· Hari Ini,....
· Akan Kutunjukan Kepadamu
· Kasih Sayang-Ku
· Yang Akan Takjub Seisi Alam
· Aku Akan Menyayangimu
· Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya'.

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman
,
'Wahai Jiwa Yang Tenang
· Kembalilah Kepada Tuhanmu
· Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya
· Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba- Ku
· Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku'

Anda Ingin Beramal Soleh ?

Tolong kirimkan Kepada Rakan-Rakan Muslim Lainnya Yang Anda Kenal...!!! Semoga Kematian akan menjadi pelajaran yang berharga bagi
Kita dalam menjalani hidup ini.
Rasulullah SAW...
Menganjurkan Kita untuk senantiasa mengingat mati (maut) Dan dalam sebuah hadithnya yang lain, beliau bersabda 'wakafa bi almauti wa'idha', ertinya, cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagimu!
Semoga bermanfaat bagi
Kita semua, Amiin....

Alhamdulillah, Anda beruntung telah terpilih untuk mendapatkan kesempatan membaca email ini.

Aktifitas keseharian
Kita selalu mencuri konsentrasi Kita. Kita seolah lupa dengan sesuatu yang Kita tak pernah tau bila kedatangannya. Sesuatu yang bagi sebahagian orang sangat menakutkan.

Tahukah
Kita bila kematian akan menjemput Kita???

Sebarkan e-mail dakwah ini ke 5 orang terdekat Anda,
Dan mintalah mereka untuk melakukan hal yang sama. Cukup lima saja ! Ini bukan surat ancaman berantai. Yang jelas jika Anda tidak meneruskan e-mail ini, maka Anda telah menyia2kan kesempatan untuk saling menasihati dalam kebenaran Dan beramal shalih. Jika Anda lakukan dengan ikhlas insya Allah Anda akan menuai kebaikan. Mari berlumba dalam kebaikan.

Bila Paderi Buka Rahsia....

Assalamualaikum dan salam sejahtera...

" LAA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI
KUNTU MINALZHAALIMIIN"

Hayati kandungannya

Bismillahirrahmanir rahim.

Artikel ni agak panjang, tapi banyak
pengetahuan dan manfaat untuk kita,
insya Allah... Bila Paderi Terpaksa
Buka Rahsia

Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan
dia mampu mendalaminya. Selain belajar, dia juga seorang jurudakwah Islam.
Ketika berada di Amerika , dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani.. Hubungan
mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah s.w.t. memberinya hidayah
masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas dekat sebuahgereja yang terdapat di kampung tersebut.
Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja. Mula mula dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam
gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan
mereka.

Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadi rin dan berkata, " Di
tengah kita ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini." Pemuda Arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Paderi tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya. Hingga akhirnya paderi itu berkata, "Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya. " Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang paderi, "Bagaimana anda tahu bahawa saya seorang Muslim?" Paderiitu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."

Kemudian dia beranjak hendak keluar. Namun, paderi ingin memanfaatkan ke hadi ran pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan agamanya. Pemuda Muslim itupun menerima tentangan debat
tersebut.

Paderi berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat. " Si pemuda tersenyum dan berkata,
"Silakan!"

Sang paderi pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada
tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang
tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya."

"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!"

"Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?"

"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada
Allah.

Setelah membaca "Bismillah.. ." dia berkata,

-Satu yang tiada duanya ialah Allahs.w.t..

-Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t.
berfirman, " DanKami jadikan malam dan siang sebagaidua tanda (kebesaran kami)."(Al-Isra': 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.

- Lima yang tiada enamnya ialah Solat lima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah Hari ketika Allah s.w.t. menciptakan makhluk.

-Tujuh yang tiada delapannya ialah Langit yang tujuh lapis. Allah s..w.t. berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).

-Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah
s.w.t. berfirman, " Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit.
Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu diatas
(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.*

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan. Allah s.w.t. berfirman, "Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf .

-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, "Pukullah batu
itu dengan tongkatmu." Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).

-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu
Subuh. Allah s.w.t.. berfirman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. " (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus AS. .

-Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara
Nabi Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, "Tak ada
cercaan terhadap kamu semua." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Yusuf:98)

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai. Allah s.w.t. berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai." (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api
ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s.w.t. berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab denganbatu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya Wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t. "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari.


Paderi dan para hadi rin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim
tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan
niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja.
Permintaan ini disetujui oleh paderi.

Pemuda ini berkata, "Apakah kunci
surga itu?"

Mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kekuatirannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadi r di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak.

Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya
dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda
tidak mampu menjawabnya! "

Paderi tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut kalian marah."

Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda. "

Paderi pun berkata, "Jawapannya ialah: Asyhadu An La Ilaha Illallah , Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. "

Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.**

NOTA:

Ini adalah artikel sulung dari qasha dan merupakan sebuah artikel yang
cukup bagus.. Ia dapat menyedarkan kita agar membaca dan memahami isi kandungan Al-Qur'an bagi membolehkan kita menangkis tohmahan dan menjawab pertanyaan
orang-orang kafir.

Saya pernah membaca dari satu buku bahawa sebenarnya paderi Kristian tahu bahawa Kunci Syurga itu adalah Dua Kalimah Syahadah. Kerana itu (kononnya) apabila nazak seorang Kristian, maka paderi akan datang membisikkan kalimah itu ke telinganya dengan harapan dia
akan mati dalam Islam. Saya tidak pasti sama ada dakwaan ini (membisikkan ke
telinga orang nazak) benar atau tidak. Namun saya pasti ahli kitab Kristian tahu bahawa Kunci Syurga adalah Dua Kalimah Syahadah. Cuma, mereka tidak mahu mengaku (kebenaran Islam) kerana bimbang akan kehilangan pangkat dan kedudukan duniawi.

Wallahua'lam

semana kaya atau besar...tetap
Allahuakbar! !!! ittaqullah!! !!!

Ya Allah SWT. Kembalikanlah aku dalam
keadaan KAU redha seluruh
kehidupanku. ameen.

Kerana Allah SWT kita
ditemukan... .Andai Terpisah...Itu
ketentuan..

Jintan Manis


Fennel Seed Treatment Claimed Effective to Prevent Swine Flu
Sharjah: Drinking a decoction made of fennel seeds soaked in warm water first thing in the morning could prevent you from catching swine flu says a study published in a Chinese medical research magazine.
According to report published in Al Khaleej a local Arabic daily, the study has resulted in an increase of fennel seeds sales by 50 per cent in some Asian countries.
The report read that similar increase in sales was also visible in countries like Saudi Arabia and Egypt.
The fennel seed warm drink is being distributed to people who are making pilgrimage to the holy cities of Makkah and Madinah.
沙迦: 根据中国医学研究杂志所发表的研究报告,在早上饮用茴香的种子(小茴香)所浸泡的温水可以预防猪流感(A型流感)。
根据一家阿拉伯文报章的报导(Al Khaleej),这项研究结果增加了一些亚洲国家的茴香种子销售量约50%。
该报导也指出类似的销售量增长也出现在其他国家如沙特阿拉伯和埃及。
茴香的种子所浸泡的温水也在麦加(Makkah)和麥地那(Madinah)分发给前往朝圣的人。
Sharjah: Menurut kajian yang dikemukakan dalam sebuah majalah penyelidikan perubatan di China, minum air suam yang direbus dengan jintan manis pada pagi boleh mencegah selesema H1N1.
Menurut laporan dalam surat khabar harian bahasa Arab (Al Khaleej), kajian itu telah menyebabkan peningkatan jualan jintan manis di beberapa negara Asia sebanyak 50%.
Berita tersebut melaporkan bahawa peningkatan jualan yang serupa juga dapat dilihat di negara-negara seperti Arab Saudi dan Mesir.
Minuman jintan manis juga diedarkan kepada mereka yang sedang menunaikan haji di Makkah dan Madinah.
Fennel Seeds
小茴香
Jintan Manis
Original article from http://archive.gulfnews.com/articles/09/07/05/10328712.html

Friday, May 28, 2010

Terperangkap di pusara ibu..

Terperangkap di pusara ibu..

" Hairan saya melihat beberapa orang kampung berkumpul di kedai pada tengah hari itu. 1 September 1994. Serius mereka berbual hingga dahi berkerut-kerut. Lepas seorang bercerita yang lain menggeleng-gelengkan kepala.

Pasti ada sesuatu yang 'besar' sedang mereka bincangkan, kata saya di dalam hati. Setelah enjin motosikal dimatikan, saya berjalan ke arah mereka.

" Bincang apa tu? Serius aku tengok," saya menyapa.
" Haaa...Din, kau tak pergi tengok budak perempuan tak boleh keluar dari kubur emak dia? " kata Jaimi, kawan saya.
" Budak perempuan? Tak boleh keluar dari kubur? Aku tak faham bah," jawab saya. Memang saya tak faham kerana lain benar apa yang mereka katakan itu.

" Macam ni," kata Jaimi, lalu menyambung, " di kubur kat kampung Batu 10 tu, ada seorang budak perempuan tolong kebumikan emak dia, tapi lepas itu dia pula yang tak boleh keluar dari kubur tu.
Sekarang ni orang tengah nak keluarkan dia... tapi belum boleh lagi ".

" Kenapa jadi macam tu? " saya bertanya supaya Jaimi bercerita lebih mendalam. Patutlah serius sangat mereka berbual..

Jaimi memulakan ceritanya. Kata beliau, memandangkan semalam adalah hari kelepasan semperna Hari Kebangsaan, budak perempaun berumur belasan tahun itu meminta wang daripada ibunya untuk keluar
bersama kawan-kawan ke Bandar Sandakan. Bagaimana pun, ibunya yang sudah berusia dan sakit pula enggan memberikannya wang.

" Bukannya banyak, RM 20 aja mak! " gadis itu membentak.
" Mana emak ada duit. Mintak dengan bapa kamu," jawab ibunya perlahan. Sambil itu dia mengurut kakinya yang sengal. Sudah bertahun-tahun dia mengidap darah tinggi,lemah jantung dan kencing manis.

" Maaak... kawan-kawan semuanya keluar. Saya pun nak jalan jugak," kata gadis itu.
" Yalah, mak tau... tapi mak tak ada duit," balas ibunya.
" RM 20 aja! " si gadis berkata.
" Tak ada," jawab ibunya.
" Emak memang kedekut! " si gadis mula mengeluarkan kata-kata keras.

" Bukan macam tu ta..." belum pun habis ibunya menerangkan, gadis tersebut menyanggah, katanya,
" Ahhh...sudahlah emak! Saya tak mau dengar! "
" Kalau emak ada du... " ibunya menyambung , tapi belum pun habis kata-katanya, si gadis memintas lagi, katanya ;
" kalau abang, boleh, tapi kalau saya minta duit, mesti tak ada! "

Serentak dengan itu, gadis tersebut menyepak ibunya dan menolaknya ke pintu. Si ibu jatuh ke lantai.
" Saida.. Sai.. dddaaa.." katanya perlahan sambil mengurut dada. Wajahnya berkerut menahan
sakit.

Gadis tersebut tidak menghiraukan ibunya yang terkulai di lantai. Dia sebaliknya masuk ke bilik dan berkurung tanda protes. Di dalam bilik, dibalingnya bantal dan selimut ke dinding. Dan sementara di luar, suasana sunyi sepi.

Hampir sejam kemudian, barulah gadis tersebut keluar. Alangkah terkejutnya dia kerana ibunya tidak bergerak lagi. Bila dipegang ke pergelangan tangan dan bawah leher, tidak ada lagi nadi berdenyut.

Si gadis panik. Dia meraung dan menangis memanggil ibunya,tapi tidak bersahut. Meraung si gadis melihat mayat ibunya itu. Melalui jiran-jiran, kematian wanita itu diberitahu kepada bapa gadis yang
bekerja di luar.

Jaimi menyambung ceritanya; " Mak cik tu dibawa ke kubur pukul 12.30 tadi. Pada mulanya tak ada apa-apa yang pelik, tapi bila mayatnya nak dimasukkan ke dalam kubur, ia jadi berat sampai dekat
10 orang pun tak terdaya nak masukkannya ke dalam kubur. Suaminya sendiri pun tak dapat bantu."

" Tapi bila budak perempuan tu tolong, mayat ibunya serta-merta jadi ringan. Dia seorang pun boleh angkat dan letak mayat ibunya di tepi kubur."

Kemudian gadis berkenaan masuk ke dalam kubur untuk menyambut jenazah ibunya. Sekali lagi beramai-ramai penduduk kampung mengangkat mayat tersebut dan menyerahkannya kepada gadis berkenaan.

Tanpa bersusah payah, gadis itu memasukkan mayat ibunya ke dalam lahad. Namun apabila dia hendak memanjat keluar dari kubur tersebut, tiba-tiba kakinya tidak boleh diangkat. Ia seperti dipaku ke tanah. Si gadis mula cemas.

" Kenapa ni ayah? " kata si gadis. Wajahnya serta-merta pucat lesi.
" Apa pasal," Si ayah bertanya.
" Kaki Saida ni.. tak boleh angkat! " balas si gadis yang kian cemas.

Orang ramai yang berada di sekeliling kubur mula riuh. Seorang demi seorang menjenguk untuk melihat apa yang sedang berlaku.

" Ayah, tarik tangan saya ni. Kaki saya terlekat... tak boleh nak naik," gadis tersebut menghulurkan tangan ke arah bapanya.

Si bapa menarik tangan anaknya itu, tetapi gagal. Kaki gadis tersebut melekat kuat ke tanah. Beberapa orang lagi dipanggil untuk menariknya keluar, juga tidak berhasil.

" Ayah...kenapa ni??!! Tolonglah Saida, ayah.." si gadis menangis memandang ayah dan adik-beradiknya yang bertinggung di pinggir kubur.

Semakin ramai orang berpusu ke pinggir kubur. Mereka cuba menariknya beramai-ramai namun sudah ketentuan Allah, kaki si gadis tetap terpasak di tanah. Tangisannya bertambah kuat.

" Tolong saya ayah, tolong saya...kenapa jadi macam ni ayah? " kata si gadis sambil meratap.
" Itulah, kamu yang buat emak sampai dia meninggal. Sekarang, ayah pun tak tau nak buat macam mana," jawab si ayah selepas gagal mengeluarkan anaknya itu.

Dia menarik lagi tangan gadis yang berada di dalam kubur tapi tidak berganjak walau seinci pun. Kakinya tetap terpahat ke tanah.

" Emak...ampunkan Saida emak, ampunkan Saida..." gadis itu menangis. Sambil itu dipeluk dan dicium jenazah kiblat. Air matanya sudah tidak boleh diempang lagi.
" Maafkan Saida emak, maafkan , Saida bersalah, Saida menyesal... Saida menyesal.. Ampunkan Saida emak," dia menangis lagi sambil memeluk jenazah ibunya yang telah kaku.

Kemudian gadis itu menghulurkan lagi tangannya supaya boleh di tarik keluar. Beramai-ramai orang cuba mengeluarkannya namun kecewa. Apabila terlalu lama mencuba tetapi gagal, imam membuat keputusan bahawa kubur tersebut perlu dikambus.

" Kita kambus sedikit saja, sampai mayat ibunya tak dapat dilihat lagi. Kita tak boleh biarkan mayatnya macam tu aja... kalau hujan macam mana? " kata imam kepada bapa gadis berkenaan.

" Habis anak saya ?" tanya si bapa.
" Kita akan terus cuba tarik dia keluar. Kita buat dua-dua sekali, mayat isteri awak disempurnakan, anak awak kita selamatkan," balas imam.

Lelaki berkenaan bersetuju. Lalu seperti yang diputuskan,upacara pengebumian terpaksa diteruskan sehingga selesai, termasuk talkinnya. Bagaimana pun kubur dikambus separas lutut gadis saja, cukup untuk menimbus keseluruhan jenazah ibunya.

Yang menyedihkan, ketika itu si gadis masih di dalam kubur. Bila talkin dibaca, dia menangis dan meraung kesedihan. Sambil itu dia meminta ampun kepada ibunya dengan linangan air mata. Selesai upacara itu, orang ramai berusaha lagi menariknya keluar. Tapi tidak berhasil.

" Bila dah lama sangat, aku balik kejap untuk makan. Dah lapar sangat. Lepas itulah aku singgah ke kedai ni. Lepas ni aku nak ke kubur lagi. Nak tengok apa yang terjadi," kata Jaimi.

" Aku pun nak pergilah," kata saya. Lalu kami semua menunggang motosikal masing-masing menuju ke kubur.

Kami lihat orang ramai sudah berpusu-pusu di sana. Beberapa buah kereta polis juga kelihatan di situ. Saya terus berjalan pantas menuju kubur yang dimaksudkan dan berusaha menyusup ke celah-celah
orang ramai yang sedang bersesak-sesak.

Setelah penat berusaha, akhirnya saya berjaya sampai kebarisan paling hadapan. Malangnya saya tidak dapat melihat gadis tersebut kerana di depan kami telah dibuat kepungan tali. Kubur itu pula beberapa puluh meter daripada kami dan terlindung oleh kubur serta pokok-pokok rimbun. Di dalam kepungan itu, anggota-anggota polis berkawal dengan senjata masing-masing.

Nasib saya memang baik hari itu. Dua tiga orang daripada polis berkenaan adalah kenalan saya.

" Pssstt...Raie...Raie..Psstt," saya memanggil, Raie yang perasan saya memanggilnya mengangkat tangan.
" Boleh aku tengok budak tu? " saya bertanya sebaik saja diadatang ke arah saya.

" Mana boleh. Keluarga dia aja yang boleh," jawabnya perlahan-lahan seperti berbisik. Sambil itu dia menjeling ke kiri dan kanan, khuatir ada orang yang tahu.
" Sekejap aja. Bolehlah..." saya memujuk.

Alhamdulillah, setelah puas dipujuk dia mengalah. Tanpa berlengah, saya menyusup perlahan-lahan dan berjalan beriringan dengan Raie, seolah-olah tidak melakukan apa-apa kesalahan. Namun demikian dada saya berdebar kencang. Pertama, risau & takut dihalau keluar. Kedua, tidak sabar hendak melihat apa yang sedang berlaku kepada gadis berkenaan.

Selepas meredah kubur-kubur yang bertebaran, akhirnya saya sampai ke pusara yang dimaksudkan. Di pinggir kubur itu berdiri dua tiga orang polis memerhatikan kedatangan saya.

Raie mendekati mereka dan berbisik-bisik. Mungkin dia merayu supaya saya tidak dihalau. Alhamdulillah, saya lihat seorang polis yang berpangkat mengangguk-angguk. Raie terus memanggil saya lalu memuncungkan bibirnya ke arah sebuah kubur.

Bila dijenguk kedalam, dada saya serta-merta terasa sebak. Saya lihat gadis berkenaan sedang duduk di atas tanah kubur sambil menangis teresak-esak. Sebentar kemudian dia memegang tanah berhampiran lahad dan merintih; "Emak... ampunkanlah Saida, Saida sedar, saida derhaka pada emak, Saida menyesal,
Saida menyesal.."

Selepas mengesat air jernih yang terus berjejeran daripada mata yang bengkak, gadis tersebut menangis lagi memohon keampunan daripada arwah ibunya. " Emak...lepaskanlah kaki saya ni. Ampunkan saya, lepaskan saya," Ditarik-tariknya kaki yang melekat di tanah namun tidak berhasil juga.

Saya lihat bapa dan adik-beradiknya menangis, di pinggir kubur. Nyata mereka sendiri tidak tahu apa lagi yang hendak dibuat untuk menyelamatkan gadis berkenaan.

" Sudahlah tu Saida...makanlah sikit nak ," rayu bapanya sambil menghulurkan sepinggan nasi juga segelas air. Si gadis tersebut langsung tidak mengendahkan. Malah memandang ke atas pun tidak. Dia sebaliknya terus meratap meminta ampun daripada arwah ibunya.

Hampir menitis air mata saya melihat Saida. Tidak saya sangka, cerita datuk dan nenek tentang anak derhaka kini berlaku di depan mata.

Begitu besar kekuasaan Allah. Memang betullah kata para alim ulama, dosa menderhakai ibu bapa akan di balas 'tunai'.

Malangnya saya tidak dapat lama di sana. *****a 10 - 15 minit saja kerana Raie memberitahu, pegawainya mahu saya berbuat demikian. Mahu tidak mahu, terpaksalah saya meninggalkan kubur tersebut. Sambil
berjalan kedengaran lagi Saida menangis dan meratap " Ampunkan saya emak, ampunkan saya, Ya Allah, lepaskanlah kakiku ini, aku bertaubat, aku insaf..."

Lantas saya menoleh buat kali terakhir. Saya lihat bapa Saida dan adik beradiknya sedang menarik tangan gadis itu untuk dibawa keluar, tapi seperti tadi, tidak berhasil. Saya lihat seorang polis mengesatkan air matanya.

Semakin lama semakin ramai orang berhimpun mengelilingi perkuburan itu. Beberapa kereta polis datang dan anggotanya berkawal di dalam kepungan lengkap dengan senjata masing-masing. Wartawan dan
jurugambar berkerumun datang untuk membuat liputan tetapi tidak dibenarkan. Mereka merayu bermacam-macam cara, namun demi kebaikan keluarga gadis, permintaan itu terpaksa ditolak.

Matahari kian terbenam, akhirnya tenggelam dan malam merangkak tiba. Saida masih begitu. Kaki terlekat di dalam kubur ibunya sementara dia tidak henti-henti meratap meminta keampunan. Saya
pulang ke rumah dan malam itu tidak dapat melelapkan mata. Suara tangisannya terngiang-ngiang di telinga saya.

Saya diberitahu, sejak siang, tidak ada secebis makanan mahupun minuman masuk ke tekaknya. Seleranya sudah mati. Bapa dan adik beradiknya masih tetap di sisi kubur membaca al-Quran, Yassin
dan berdoa. Namun telah disebutkan Allah, menderhaka terhadap ibu bapa adalah dosa yang sangat besar. Saida tetap tidak dapat dikeluarkan.

Embun mula menitis. Saida kesejukan pula. Dengan selimut yang diberi oleh bapanya dia berkelubung. Namun dia tidak dapat tidur. Saida menangis dan merayu kepada Allah supaya mengampunkan dosanya.

Begitulah yang berlaku keesokannya. Orang ramai pula tidak susut mengerumuni perkuburan itu. Walaupun tidak dapat melihat gadis berkenaan tapi mereka puas jika dapat bersesak-sesak dan mendengar orang-orang bercerita.

Setelah empat atau lima hari terperangkap, akhirnya Saida meninggal dunia. Mungkin kerana terlalu lemah dan tidak tahan di bakar kepanasan matahari pada waktu siang dan kesejukan di malam hari.
Mungkin juga kerana tidak makan dan minum. Atau mungkin juga kerana terlalu sedih sangat dengan apa yang dilakukannya.

Allah Maha Agung...sebaik Saida menghembuskan nafas terakhir, barulah tubuhnya dapat di keluarkan. Mayat gadis itu kemudian disempurnakan seperti mayat-mayat lain.

Kuburnya kini di penuhi lalang. Di bawah redup daun kelapa yang melambai-lambai, tiada siapa tahu di situ bersemadi seorang gadis yang derhaka.

* cerita ini merupakan petikan daripada sebuah blog.

Pramugari koma di tanah suci...MESTI BACA!!!!!!!!

Kisah ini agak panjang.Diharap dapat meluangkan masa

Untuk renungan bersama ......

Selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah dan membantu ayah saya menguruskan jemaah haji dan umrah, saya telah melalui pelbagai pengalaman menarik dan pelik.
Bagaimanapun, dalam banyak-banyak peristiwa itu, ada satu kejadian yang pasti tidak akan saya lupakan sampai bila-bila.

Ianya berlaku kepada seorang wanita yang berusia di pertengahan 30-an.Kejadian itu berlaku pada pertengahan 1980-an semasa saya menguruskan satu rombongan haji. Ketika itu umur saya 20 tahun dan masih menuntut di Universiti Al-Azhar, Kaherah. Kebetulan ketika itu saya balik ke Mekah sekejap untuk menghabiskan cuti semester.

saya menetap di Mekah mulai 1981 selepas menamatkan pengajian di Sekolah Agama Gunung Semanggol, Perak. Keluarga saya memang semuanya di Mekah, cuma saya seorang saja tinggal dengan nenek saya di Perak. Walaupun masih muda, saya ditugaskan oleh bapa saya, Haji Nasron untuk menguruskan jemaah haji dan umrah memandangkan saya adalah anak sulung dalam keluarga.

Berbalik kepada cerita tadi, ketibaan wanita tersebut dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan sebuah bas. Semuanya nampak riang sebab itulah kali pertama mereka mengerjakan haji.

Sebaik sampai, saya membawa mereka menaiki bas dan dari situ, kami menuju ke Madinah. Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar hinggalah kami sampai di Madinah. Tiba di Madinah, semua orang turun dari bas berkenaan. Turunlah mereka seorang demi seorang sehingga tiba kepada giliran wanita terbabit.

Tapi tanpa apa-apa sebab, sebaik sahaja kakinya mencecahkan bumi Madinah, tiba-tiba wanita itu tumbang tidak sedarkan diri. Sebagai orang yang dipertanggungjawabk an mengurus jemaah
itu, saya pun bergegas menuju ke arah wanita berkenaan. "Kakak ni sakit," kata saya pada jemaah-jemaah yang lain. Suasana yang tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas. Semua jemaah nampak panik dengan apa yang sedang berlaku.

"Badan dia panas dan menggigil. Kakak ni tak sedarkan diri, cepat tolong saya...kita bawa dia ke
hospital," kata saya.Tanpa membuang masa, kami mengangkat wanita tersebut dan membawanya ke hospital Madinah yang terletak tidak jauh dari situ. Sementara itu, jemaah yang lain dihantar ke tempat penginapan masing-masing.

Sampai di hospital Madinah, wanita itu masih belum sedarkan diri. Berbagai-bagai usaha dilakukan oleh doktor untuk memulihkannya, namun semuanya gagal. Sehinggalah ke petang,
wanita itu masih lagi koma. Sementara itu, tugas mengendalikan jemaah perlu saya teruskan. Saya terpaksa meninggalkan wanita tersebut terlantar di hospital berkenaan. Namun dalam kesibukan menguruskan jemaah, saya menghubungi hospital Madinah untuk mengetahui perkembangan wanita tersebut.

Bagaimanapun, saya diberitahu dia masih tidak sedarkan diri. Selepas dua hari, wanita itu masih juga tidak sedarkan diri. Saya makin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman pertama saya berhadapan dengan situasi seperti itu. Memandangkan usaha untuk memulihkannya semuanya gagal, maka wanita itu dihantar ke Hospital Abdul Aziz Jeddah untuk mendapatkan rawatan
lanjut sebab pada masa itu hospital di Jeddah lebih lengkap kemudahannya berbanding hospital madinah. Namun usaha untuk memulihkannya masih tidak berhasil.

Jadual haji mesti diteruskan. Kami bertolak pula ke Mekah untuk mengerjakan ibadat haji. Selesai haji, sekali lagi saya pergi ke Jeddah. Malangnya, bila sampai di Hospital King Abdul Aziz, saya diberitahu oleh doktor bahawa wanita tersebut masih koma. Bagaimanapun, kata
doktor, keadaannya stabil. Melihat keadaannya itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di hospital.

Selepas dua hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yang terbuka sedikit itu, dia memandang ke arah saya. Tapi sebaik saja terpandang wajah saya, wanita tersebut terus memeluk saya dengan erat sambil menangis teresak- esak. Sudah tentu saya terkejut sebab saya ni bukan muhrimnya. Tambahan pula kenapa saja dia tiba-tiba menangis??

Saya bertanya kepada wanita tersebut, "Kenapa kakak menangis?" "Mazlan.. kakak taubat dah
Lan. Kakak menyesal, kakak takkan buat lagi benda-benda yang tak baik. Kakak bertaubat, betul-betul taubat."

"Kenapa pulak ni kak tiba-tiba saja nak bertaubat?" tanya saya masih terpinga-pinga. Wanita itu terus menangis teresak-esak tanpa menjawab pertanyaan saya itu. Seketika kemudian dia bersuara, menceritakan kepada saya mengapa dia berkelakuan demikian, cerita yang bagi saya perlu diambil iktibar oleh kita semua. Katanya, "Mazlan, kakak ni sudah berumah tangga, kahwin dengan lelaki orang putih. Tapi kakak silap. Kakak ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja.
Ibadat satu apa pun kakak tak buat. Kakak tak sembahyang, tak puasa, semua amalan ibadat kakak dan suami kakak tak buat.

Rumah kakak penuh dengan botol arak. Suami kakak tu kakak sepak terajang, kakak pukul-pukul saja," katanya tersedu-sedan.

"Habis yang kakak pergi haji ini?"

"Yalah...kakak tengok orang lain pergi haji, kakak pun teringin juga nak pergi."

"Jadi apa sebab yang kakak menangis sampai macam ni sekali. Ada sesuatu ke yang kakak alami semasa sakit?" tanya saya lagi.

Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu menceritakan, "Mazlan...Allah itu Maha Besar, Maha
Agung, Maha Kaya. Semasa koma tu, kakak telah diazab dengan seksaan yang benar-benar pedih atas segala kesilapan yang telah kakak buat selama ini.

"Betul ke kak?" tanya saya, terkejut.

"Betul Mazlan. Semasa koma itu kakak telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah beri kepada kakak. Balasan azab Lan, bukan balasan syurga. Kakak rasa seperti diazab di neraka.
Kakak ni seumur hidup tak pernah pakai tudung. Sebagai balasan, rambut kakak ditarik dengan bara api. Sakitnya tak boleh nak kakak ceritakan macam mana pedihnya. Menjerit-jerit kakak minta ampun minta maaf kepada Allah."

"
Bukan itu saja, buah dada kakak pula diikat dan disepit dengan penyepit yang dibuat daripada bara api, kemudian ditarik ke sana-sini... putus, jatuh ke dalam api neraka. Buah dada kakak rentung terbakar, panasnya bukan main. Kakak menjerit, menangis kesakitan.. Kakak masukkan tangan ke dalam api itu dan kakak ambil buah dada tu balik." tanpa mempedulikan pesakit lain dan jururawat memerhatikannya wanita itu terus bercerita.

Menurutnya lagi, setiap hari dia diseksa, tanpa henti, 24 jam sehari. Dia tidak diberi peluang langsung untuk berehat atau dilepaskan daripada hukuman sepanjang masa koma itu dilaluinya dengan azab yang amat pedih.

Dengan suara tersekat-sekat, dengan air mata yang makin banyak bercucuran, wanita itu meneruskan ceritanya, "
Hari-hari kakak diseksa. Bila rambut kakak ditarik dengan bara api, sakitnya terasa seperti nak tercabut kulit kepala.. Panasnya pula menyebabkan otak kakak terasa seperti menggelegak. Azab itu cukup pedih...pedih yang amat sangat...tak boleh nak diceritakan. " sambil bercerita, wanita itu terus meraung, menangis teresak-esak. Nyata dia betul-betul menyesal dengan kesilapannya dahulu.

Saya pula terpegun, kaget dan menggigil mendengar ceritanya. Begitu sekali balasan Allah kepada umatnya yang ingkar. "Mazlan...kakak ni nama saja Islam, tapi
kakak minum arak, kakak main judi dan segala macam dosa besar.

Kerana
kakak suka makan dan minum apa yang diharamkan Allah, semasa tidak sedarkan diri itu kakak telah diberi makan buah-buahan yang berduri tajam. Tak ada isi pada buah itu melainkan duri-duri saja. tapi kakak perlu makan buah-buah itu sebab kakak betul-betul lapar. "Bila ditelan saja buah-buah itu, duri-durinya menikam kerongkong kakak dan bila sampai ke perut, ia menikam pula perut kakak.

Sedangkan jari yang tercucuk jarum pun terasa sakitnya, inikan pula duri-duri besar menyucuk kerongkong dan perut kita.
Habis saja buah-buah itu kakak makan, kakak diberi pula makan bara-bara api. Bila kakak masukkan saja bara api itu ke dalam mulut, seluruh badan kakak rasa seperti terbakar hangus.

Panasnya cuma Allah saja yang tahu. Api yang ada di dunia ini tidak akan sama dengan kepanasannya.
Selepas habis bara api, kakak minta minuman, tapi...kakak dihidangkan pula dengan minuman yang dibuat dari nanah. Baunya cukup busuk. Tapi kakak terpaksa minum sebab kakak sangat dahaga. Semua terpaksa kakak lalui...azabnya tak pernah rasa, tak pernah kakak alami sepanjang kakak hidup di dunia ini."

Saya terus mendengar cerita wanita itu dengan tekun.. Terasa sungguh kebesaran Allah. "Masa diazab itu, kakak merayu mohon kepada Allah supaya berilah kakak nyawa sekali lagi, berilah kakak peluang untuk hidup sekali lagi. Tak berhenti-henti kakak memohon. Kakak kata kakak
akan buktikan bahawa kakak tak akan ulangi lagi kesilapan dahulu. Kakak berjanji tak akan ingkar perintah allah akan jadi umat yg soleh. Kakak berjanji kalau kakak dihidupkan semula, kakak akan tampung segala kekurangan dan kesilapan kakak dahulu, kakak akan mengaji, akan sembahyang, akan puasa yang selama ini kakak tinggalkan."

Saya termenung mendengar cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Maha Berkuasa.. Kita manusia ini tak akan terlepas daripada balasannya. Kalau baik amalan kita maka baiklah balasan yang akan kita terima, kalau buruk amalan kita, maka azablah kita di akhirat
kelak. Alhamdulillah, wanita itu telah menyaksikan sendiri kebenaran Allah.

"Ini bukan mimpi Mazlan. Kalau mimpi azabnya takkan sampai pedih macam tu sekali. Kakak bertaubat Mazlan, kakak tak akan ulangi lagi kesilapan kakak dahulu. Kakak bertaubat... kakak taubat nasuha," katanya sambil menangis-nangis.

Sejak itu wanita berkenaan benar-benar berubah. Bila saya membawanya ke Mekah, dia menjadi jemaah yang paling warak. Amal ibadahnya tak henti-henti. Contohnya, kalau wanita itu pergi ke masjid pada waktu maghrib, dia cuma akan balik ke biliknya semula selepas sembahyang subuh.

"Kakak...yang kakak sembahyang teruk-teruk ni kenapa. Kakak kena jaga juga kesihatan diri kakak. Lepas sembahyang Isyak tu kakak baliklah, makan nasi ke, berehat ke..." tegur saya.

"Tak apalah Mazlan. Kakak ada bawa buah kurma. Bolehlah kakak makan semasa kakak lapar." menurut wanita itu, sepanjang berada di dalam Masjidil Haram, dia mengqadakan semula
sembahyang yang ditinggalkannya dahulu.

Selain itu dia berdoa, mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. Saya kasihan melihatkan keadaan wanita itu, takut kerana ibadah dan tekanan perasaan yang keterlaluan dia akan jatuh sakit pula. Jadi saya menasihatkan supaya tidak beribadat keterlaluan hingga mengabaikan kesihatannya.

"Tak boleh Mazlan.. Kakak takut...kakak dah merasai pedihnya azab tuhan. Mazlan tak rasa, Mazlan tak tau. Kalau Mazlan dah merasai azab itu, Mazlan juga akan jadi macam kakak.
Kakak betul- betul bertaubat."

Wanita itu juga berpesan kepada saya, katanya, "Mazlan,
kalau ada perempuan Islam yang tak pakai tudung, Mazlan ingatkanlah pada mereka, pakailah tudung. Cukuplah kakak seorang saja yang merasai seksaan itu, kakak tak mau wanita lain pula jadi macam kakak. Semasa diazab, kakak tengok undang-undang yang Allah beri ialah setiap sehelai rambut wanita Islam yang sengaja diperlihatkan kepada orang lelaki yang bukan muhrimnya, maka dia diberikan satu dosa. Kalau 10 orang lelaki bukan muhrim tengok sehelai rambut kakak ini, bermakna kakak mendapat 10 dosa."

"Tapi Mazlan, rambut kakak ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. Kalau seorang tengok rambut kakak, ini bermakna beribu-ribu dosa yang kakak dapat. Kalau 10 orang tengok, macam mana? Kalau 100 orang tengok? Itu sehari, kalau hari-hari kita tak pakai tudung macam kakak ni??? Allah..."

"Kakak berazam, balik saja dari haji ini, kakak akan minta tolong dari ustaz supaya ajar suami akak sembahyang, puasa, mengaji, buat ibadat. Kakak nak ajak suami pergi haji. Seperti mana kakak, suami kakak tu Islam pada nama saja. Tapi itu semua kesilapan kakak. Kakak sudah
bawa dia masuk Islam, tapi kakak tak bimbing dia. Bukan itu saja, kakak pula yang jadi seperti orang bukan Islam."

Sejak balik dari haji itu, saya tak dengar lagi apa-apa cerita tentang wanita tersebut. Bagaimanapun, saya percaya dia sudah menjadi wanita yang benar-benar solehah. Adakah dia
berbohong kepada saya tentang ceritanya diazab semasa koma? Tidak. Saya percaya dia bercakap benar. Jika dia berbohong, kenapa dia berubah dan bertaubat nasuha?

Satu lagi, cubalah bandingkan azab yang diterimanya itu dengan azab yang digambarkan oleh Allah dan Nabi dalam Al-Quran dan hadis. Adakah ia bercanggah? Benar, apa yang berlaku itu memang kita tidak dapat membuktikannya secara saintifik, tapi bukankah soal dosa dan pahala,
syurga dan neraka itu perkara ghaib? Janganlah bila kita sudah meninggal dunia, bila kita sudah
diazab barulah kita mahu percaya bahawa "Oh... memang betul apa yang Allah dan Rasul katakan. Aku menyesal...." itu dah terlambat.

REBUTLAH 5 PELUANG INI SEBELUM TIBA 5 RINTANGAN

WAKTU KAYA SEBELUM MISKIN, WAKTU SENANG SEBELUM SIBUK, WAKTU SIHAT SEBELUM SAKIT, WAKTU MUDA SEBELUM TUA DAN WAKTU HIDUP SEBELUM MATI

" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."

Rahsia Melalui Tulisan Dr Fadzilah Kamsah

Assalamualaikum Dan Hai
Untuk post yang pertama saya ingin berkongsi berkenaan rahsia personality seseorang melalui tulisan oleh Dr Fadzilah Kamsah

Teruskan membaca..





Pertama : Tekanan


i. Tekanan yang kuat
Seseorang yang menulis dengan kuat tekanannya sehingga berbekas di bahagian belakang kertas.
* Sihat, cergas, pantas dan sedikit agresif

ii. Tekanan yang ringan
Seseorang yang menulis dengan lembut dan ringan dan tidak berbekas.
* Kurang bertenaga, kurang sihat dan mudah sakit

Kedua : Bentuk Tulisan

i. Tulisan yang bulat-bulat
Semua huruf ditulis dengan bulat
* Emosional, prihatin, pengasih penyayang, kepekaan tinggi dan banyak memakai otak disebelah kanan (otak kreatif)

ii. Tulisan yang tajam-tajam atau leper-leper
Tulisan yang angular dan sharp
* Rasional, berkerja dgn sistematik, pandai mengurus dan banyak memakai otak di sebelah kiri (otak logical)

Ketiga : Kecondongan

i.. Condong ke kanan
* Extrovert, suka bercerita, berkongsi maklumat dgn orang lain, peramah, suka campur orang, mudah memimpin, mudah menunjukkan kasih
sayang, berani, pemurah

ii. Condong ke kiri
* Introvert, suka menyimpan rahsia, agak pemalu, tak suka berubah, amat setia kepada kekasih, keluarga, organisasi dan negara tetapi tak suka
campur orang

iii. Tegak
* Systematic, mudah kawal diri, suka berkawan tetapi tak cari kawan sebaliknya kawan cari dia, tak suka gaduh-gaduh, suka ambil jalan
tengah

iv. Campur-campur
* Emosi tak tetap macam remaja yang belum cukup umur atau macam orang perempuan datang bulan (maaf)

Keempat : Kerapatan

i. Jarang-jarang
* Tak suka campur orang, kurang mesra dan sedikit boros.

ii. Rapat-rapat
* Suka campur orang, amat bergantung kepada orang lain, jimat atau kedekut

Kelima : Pada huruf J, G, Y, Z

i. Ada ekor
a) Besar, panjang dan sempurna
* Tahap emosi yang dipamer itu jelas, pengasih & penyayang, pemurah, mudah kesian pada orang, mempamerkan tahap kerajinan

b) Kecil, pendek dan tak sempurna
* Tak pandai mempamerkan emosi, kurang rajin, tak pandai mempamerkan kasih sayang walaupun sayang itu banyak dalam diri

Keenam : Pada palang huruf kecil T (t)


i. Tinggi
* Tahap aspirasi tinggi
ii. Rendah
* Mudah berpuas hati, cita-cita rendah
iii. Tengah-tengah
* Usaha dan tahap pencapaian itu di tahap sederhana

Rumusan : -

Tulisan mencerminkan peribadi... Kita boleh menukar tulisan kita untuk mengubah peribadi dan Personaliti kita dengan sengaja supaya kita cemerlang dalam hidup...



Kita selalu melihat dia ketawa,tetapi mungkin sebenarnya dia tidak setabah yang kita sangkakan.Di sebalik senyumannya mungkin banyak cerita sedih yang ingin diluahkan.Di sebalik kesenangannya mungkin tersimpan seribu kekalutan.Kita tidak tahu.Tetapi jika kita cuba jadi sahabat sepertinya,mungkin kita akan tahu.